Langsung ke konten utama

Postingan

PENGGUNAAN SATELIT UNTUK PETERNAKAN

  SISTEM TELEKOMUNIKASI SATELIT DAN TERESTERIAL PENGGUNAAN SATELIT UNTUK PETERNAKAN KELOMPOK 2 Kadek Ngurah Adi Wiranata (2005541095) I Kadek Joni Dwija Ary Putra (2005541102) Putu Surya Juliantara (2005541157) PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA DESEMBER 2022   PENGGUNAAN SATELIT UNTUK PETERNAKAN Satelit dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti pengiriman sinyal komunikasi, navigasi, dan pemantauan cuaca dan permukaan bumi. Satelit komunikasi menggunakan frekuensi radio untuk mengirimkan sinyal suara dan data ke dan dari bumi. Selain itu, satelit juga dapat digunakan untuk navigasi, dengan mengirimkan sinyal ke penerima di bumi yang kemudian dapat digunakan untuk menentukan posisi secara akurat. Satelit juga berguna dalam pemantauan cuaca dan permukaan bumi. Satelit meteorologi dapat mengambil gambar dan mengukur kondisi cuaca di seluruh dunia, membantu para ahli cuaca menentukan pola cuaca dan memberikan ramalan cuaca yang lebih akurat. Sateli
Postingan terbaru

Makalah Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani serta petunjuk dan kekuatan kepada penulis sehingga makalah yang diberi judul “ISLAMISASI DAN SILANG BUDAYA DI NUSANTARA " bisa diselesaikan, walau masih banyak kekurangan kritik dan saran sangat diharapkan penulis agar dapat lebih baik lagi dikemudian hari. Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi – materi yang ada. Materi – materi bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam belajar. Serta juga dapat memahami nilai – nilai dasar yang direfleksikan dalam berpikir dan bertindak. Mudah-mudahan dengan mempelajari makalah ini, akan mampu menghadapi masalah-masalah atau kesulitan-kesulitan yang timbul dalam belajar. Dan dengan harapan semoga semua mampu berinovasi dan berkreasi dengan potensi yang dimiliki serta bisa memahaminya. Badung, 15 Januari 2018 Penyusun DAFTAR ISI 1)       KATA PENGANTAR 2

Mayjen. D.I. Panjaitan

Mayor Jenderal TNI  Donald Isaac Panjaitan  lahir di Balige, Tapanuli, 19 Juni 1925. Pendidikan formal diawali dari Sekolah Dasar, kemudian masuk Sekolah Menengah Pertama, dan terakhir di Sekolah Menengah Atas. Ketika ia tamat Sekolah Menengah Atas, Indonesia sedang dalam pendudukan Jepang. Sehingga ketika masuk menjadi anggota militer ia harus mengikuti latihan Gyugun. Selesai latihan, ia ditugaskan sebagai anggota Gyugun di Pekanbaru, Riau hingga Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Pengalaman Militer Ketika Indonesia sudah meraih kemerdekaan, ia bersama para pemuda lainnya membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang kemudian menjadi TNI. Di TKR, ia pertama kali ditugaskan menjadi komandan batalyon, kemudian menjadi Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di Bukittinggi pada tahun 1948. Seterusnya menjadi Kepala Staf Umum IV (Supplay) Komandemen Tentara Sumatera. Dan ketika Pasukan Belanda melakukan Agresi Militernya yang Ke II, ia diangkat menjadi Pimpinan Perbeka